Sabtu, 21 April 2018

Menilik Sejarah Media Online di Indonesia dari zaman ke zaman

Antero Situs Berita Untuk Semua



ANTERO - Jaringan internet dikembangkan dan diujicobakan untuk pertama kalinya pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan AS dalam proyek ARPANet (Advanced Research Project Network). Sejak saat itu perkembangan internet berlangsung sangat pesat.

Salah satu faktor yang memainkan peran dalam penggunaan internet di seluruh dunia adalah pengembangan World Wide Web (WWW) yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan staf ahlinya di laboratorium CERN (Conseil European pour la Recherche Nucleaire) di Jeneva Swiss pada tahun 1991. Selain itu, mendorong revolusi internet adalah daya tarik utama internet yang meliputi: komunikasi, pencarian informasi dan pencarian informasi.

Antero Situs Berita Untuk Semua


Dalam hal daya tarik komunikasi, internet menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik (via email, chat) yang relatif mudah, murah selama 24 jam. Internet juga menyediakan kemungkinan dan kemudahan mencari dan mengakses berbagai informasi, seperti untuk kepentingan penelitian, pengambilan keputusan dari suatu organisasi hingga mengakses berbagai situs.

Sejarah perkembangan media online di Indonesia tidak terlepas dari munculnya jaringan internet pada 1990-an. Kita patut bersyukur kepada para pencetus jaringan internet di Indonesia, antara lain, Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo. Nama-nama ini telah mengembangkan jaringan internet, yang berasal dari proyek hobi tentang jaringan internet.

Direkam dalam sejarah media online Indonesia, situs web berita pertama yang sedang berjalan (www.republika.co.id). Republika.co.id ditayangkan pada 17 Agustus 1994 tepat satu tahun setelah Harian Republika diterbitkan.

Selanjutnya pada tahun 1996, tempo itu menganggur oleh rezim Orde Baru pada tahun 1994, kemudian mendirikan tempointeraktif.com sekarang (tempo.co). Bisnis Indonesia juga meluncurkan situs webnya pada tanggal 2 September 1996. Tahun berikutnya, Waspada harian di Sumatera Utara meluncurkan peringatan online (www.waspada.co.id) pada tanggal 11 Juki 1997.

Tak lama setelah peringatan online diluncurkan komaps online giliran (www.kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Situs-situs terbutlah generasi media online di Indonesia. Konten yang dipasang di situs online hanya memindahkan edisi cetaknya ke internet, kecuali untuk penggubah aktif yang belum menghasilkan edisi cetaknya.

Detik hadir sebagai pionir. Generasi pertama dari media statis online yang hanya memindahkan versi cetak di situs online di rubah oleh detik.com. deitik.com diprakarsai oleh 4 teman Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugarahadi, detik.com pertama kali diunggah pada 9 Juli 1998.

Detik.com berdiri sendiri tanpa ada media cetak, detik muncul sebagai media online independen. Meskipun nama itu memuat nama detik, tidak ada koneksi dengan Tablod detik dan Random kecuali bahwa Budiono dan Sopyan telah menjadi editor Tabloid Seconds.

Tanpa dukungan media cetak seperti media online generasi pertama, detik.com menawarkan gaya baru yang lebih ringkas. Berdasarkan kecepatan dan aktual, berita deik.com tidak selalu lengkao dengan 5W + 1H karena aturan ayng ada dalam jurnalisme.

Budiono si penulis detik.com memperkenalkan berita rinning, yang merupakan seri berita yang mempresentasikan berita yang menirukan berita satsiun CNN hal yang sama telah diterapkan pada kantor berita asing seperti AP, AFP dan Reuters.

Gaya baru ini sangat relevan dengan era globalisasi Internet yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, serta batasan waktu.

Tahun 2000-2003 booming Dotcom dan Kejatuhanya. Indonesia juga mengambil efek dari gelombang ini. Situs lokal mulai muncul termasuk situs berita. Beberapa situs berita-situ yang lahir di era ini seperti astaga.com, satunet.com, lipposatar.com, kopitime.com dan berpolitik.com. situs-situs ini didukung oleh pemberi pinjaman berkatong tebal.

Euforia online di lapangan tidak berlangsung lama. Semangat yang berkembang dari media online yang muncul tidak didukung oleh aspek bisnis yang baik. Memasuki tahun 2002 satu per satu jatuh, biaya operasional yang tidak bisa ditangani.

Kendati krisis media online speprti detik.com, kompas.com dan tempointeraktif.com. dua media selain detik.com tetap bertahan berkat dukungan dana dari media cetak. Republika.co.id juga masih bertahan dengan meningkatkan penampilannya di tahun 2003.

Setelah 2003 musim semi untuk pengusaha dotcom ini. Awal 2003 nkapan lagi.com muncul. Pendiri dalah Steve Cristian bersama rekan-rekannya yang baru saja kembali dari kampus Australia membawa situs hiburan dan menjadi populer di dunia internet Indonesia. Pada 2004, prahara yang hampir menghancurkan bisnis dotcom di negeri itu seperti dilupakan.

Memasuki 2006, grup PT Media Nusantara Citra (MNC), yang memiliki tiga stasiun televisi, RCTI, Global TV, dan TPI yang kemudian berubah menjadi MNC mendirikan situs www.okezone. com. "Resmi diluncurkan (peluncuran komersial) pada tanggal 1 Maret 2007," kata Pemimpin Redaksi Hukum. com, M Budi Santosa.

Okezone menjadi penanda munculnya kegembiraan di media online di Indonesia. Sesaat setelah okezone. com, Grup Bakrie saat ini sedang mengkonsolidasikan dua stasiun televisinya di kelompok Vision Media Asia (VIVA) anak-anak juga tertarik bermain di media online.

Mei 2008, empat jurnalis Tempo, dua di antaranya baru saja menyelesaikan sekolah di Amerika Serikat dan Inggris, menawarkan konsep media online baru. Sebelumnya, mereka menawarkan konsep ini kepada Tempo, tetapi tidak mendapat tanggapan yang memadai. Masih di tahun yang sama kompas.com dan tompointeraktif.com berlomba-lomba untuk memperbaiki masalah dan ketertinggalan di era yang semakin maju ini.

Setelah tahun 2003, situs-situs berita yang mewarnai dunia maya dari negara itu tampak lebih menarik. Seiring dengan perkembangan teknologi internet yang datang dengan web 2.0, situs mulai membuka ruang untuk interaksi antara pembaca di situs mereka.

Pembaca dapat mengomentari berita. Juga disediakan ruang diskusi di forum. Partisipasi pembaca diberikan lebih banyak ruang dalam layanan blogging. Detik. com menyediakan detikblog, sedangkan Kompas.com membuka Kompasiana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar